LUBUKLINGGAU, MSN – Pembangunan drainase yang belum lama rampung dikerjakan di RT 04 dan 08, Kelurahan Batu Urip, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, menyisahkan persoalan.
Salah seorang warga RT 08, Ade, menilai, pembangunan drainase ini hanya menimbulkan genangan air, karena aliran air tidak mengalir, serta setelah proses pembangunan, sisa material banyak yang berserakan dan terkesan dibiarkan.
“Ya pembangunan ini bisa di katakan sembrono, lihat saja bekas-bekas material seperti pasir banyak yang berhamburan di depan rumah kami”, kata Ade, saat di bincangi di kediamannya, pada Selasa (1/12/2020).
Dikatakan, waktu proses pengerjaan saya pernah menegur baik pihak rekanan dan kepala tukang karena memang sejak awal pembangunan sudah terlihat drainase ini condong turun ke tengah, alhasil airpun tak mengalir dan menjadi genangan saja.
“Kalau hujan, jalan di simpang Y yang di ujung itu pasti banjir akibat luapan air dari drainase yang tidak ada pembuangan ini”, jelasnya.
Pantauan di lapangan, tinggi drainase bervariasi, berkisar antara 57 hingga 65 cm, lebar kanan dan kiri atas kurang lebih 25 cm, dan lebar lantai dasar berkisar 57-60 cm. (Meychel)