LUBUK LINGGAU, MSN – Ribuan warga Kota Lubuk Linggau tumplek blek di halaman kediaman, H Hambali Lukman, anggota DPRD Kota Lubuklinggau dalam rangka menghadiri acara tasyakuran sekaligus khitanan putranya, Minggu (6/10/2024).
Acara itu dihadiri anggota DPR RI Fraksi PKB, H SN Prana Putra Sohe, Yetty Oktarina Prana, pasangan calon Wali Kota Lubuk Linggau, H Rodi Wijaya dan pasangannya Imam Senen (RoIS), anggota DPRD Musi Rawas, Azandri, anggota DPRD Kota Lubuk Linggau Reza Ashabul Kahfi, anggota DPRD Kota Lubuklinggau Fraksi Golkar, Winasta Ayu Duri, mantan Ketua DPRD Kota Lubuk Linggau, H Hasbi Assadiki, pejabat Pemkot Lubuk Linggau dan tamu undangan lainnya.
Dalam syukuran tersebut, Nanan sapaan H SN Prana Putra Sohe mewakili undangan dalam sambutannya mengatakan dalam acara sedekah tasyakuran khitanan hingga pernikahan tidak boleh digunakan sebagai ajang kampanye kandidat.
“ROIS tidak boleh kampanye kepada warga pilih nomor 1, pilih nomor 1, ” tandasnya.
Wali Kota Lubuk Linggau periode 2008-2013 dan 2013-2018 ini mengaku mensosialisakan calon pemimpin kepada masyarakat sah-sah saja karena bukan kampanye.
Menurutnya, pemimpin Lubuk Linggau harus berpengalaman. “Pemimpin itu orang yang berpengalaman bukan baru nak cari pengalaman,” ucapnya.
Nanan menilai H Rodi Wijaya sudah berpengalaman karena dua kali menjabat Ketua DPRD Kota Lubukl Lnggau.
Selama menjabat hingga sekarang, sambung dia, Rodi Wijaya dan Imam Senen tidak memiliki sejarah negatif hingga dipenjara.
“Orangnya bersih dan tidak tercatat hukum kriminal apapun,” tambahnya.
Mengulas kebelakang, dijelaskan Nanan, Hambali sudah menjabat tiga periode.
Bahkan, anggota DPRD Fraksi PDIP dalam memperjuangkan aspirasi sekuat tenaga. Betapa tidak, demi warganya, Hambali terpaksa gebrak meja.
“Kala itu, beliau gebrak, kenapa jalan yang diusulkan tidak direalisasi, karena keterbatasan anggaran. Namun anggaran tahap selanjutnya dialokasikan ke pembangunan jalan Linggau Selatan dari ujung ke ujung sampai Binjai menjadi mulus,” jelasnya.
Ditambahkan Nanan, sejak Pemkot Lubuk Linggau banyak mengalokasikan anggaran ke wilayah Lubuk Linggau Selatan, seperti pembangunan jembatan di Jukung. Jadi, mempermudah akses masyarakat yang membawa hasil pertanian ke pusat perkotaan dengan mudah. (*)