MUSI RAWAS, MSN – Pemerintah Kabupaten Musi Rawas kali raih juara II lomba Kepala Daerah Inovatif Piala Kementrian Dalam Negeri se-Provinsi Sumatera Selatan tahun 2020, rabu (18/11/2020).
Pengumuman pemenang lomba Kepala Daerah Inovatif tersebut dilakukan secara virtual yang langsung dibuka oleh Mendagri, H M Tito Karnavian dan dihadiri Gubernur Sumsel, H Herman Deru serta Bupati dan Walikota se-Provinsi Sumsel.
Mendapingi Pjs Bupati Mura Drs Ahmad Rizali MM, Kepala Balitbang Kabupaten Musi Rawas H Bambang Hermanto, Kepala Dinas PMPTSP Kabupaten Musi Rawas Yudi Fachriansyah, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Musi Rawas Syamsul Joko Karyono, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Ristanto Wahyudi, Badan Kesatuan Persoalan Hutan Lakitan Edi Cahyono.
Kabupaten Musi Rawas menjadi juara kedua setalah Kota Palembang yang berhasil menjadi juara pertama lomba Kepala Daerah Inovasi Piala Mendagri tahun 2020, kemudian juara ketiga diraih oleh Kabupaten Muara Enim dan Juara kategori terkomitmen dan paparan terbaik di raih oleh Kabupaten Musi Banyu Asin.
Pjs Bupati Musi Rawas Ahmad Rizali mengucapkan syukur Alhamdulillah dalam ajang Kepala Daerah Inovatif Piala Mendagri tahun 2020, Kabupaten Mura menjadi yang terbaik kedua setelah Kota Palembang tingkat Provinsi Sumsel.
“Dengan prestasi ini, tentunya akan memotivasi kita bersama untuk terus melakukan inovasi dalam rangka mengembangkan daerah kita demi kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Mura,” Ucap Bupati,
Pjs Bupati juga mengatakan, ada beberapa inovasi yang diikutsertakan dalam lomba Kepala Daerah Inovatif tersebut, mulai dari inovasi tata kelola pemerintahan yakni Pojok Online, kemudian inovasi pelayanan publik yakni Gerpu Genting dan Pos Bindu Excellen dan inovasi lainnyak yakni Madu Hutan Kapeha dan Dewita.
Inovasi yang diikut sertakan dalam ajang lomba Kepala Daerah Inovatif piala Mendagri tahun 2020 yang dilaksanakan oleh Sumeks, juga telah diikut sertakan dalam lomba IGA tahun 2019. Ada beberapa bidang inovasi yang diikut lombakan mulai dari bidang kesehatan, perizinan dan lain sebagainya.
Antara lain, inovasi Pojok Online sendiri dapat meningkatnya jumlah pelayanan (perizinan), meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan meningkatnya Investasi di Kabupaten Mura serta meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), inovasi Gerpu Genting (Gerakan Peduli Cegah Stunting), dengan inovasi ini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menurunkan angka stunting serta menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Mura. Selanjutnya, inovasi Posbindu Excellent (Pos Pembinaan Terpadu Excellent) dengan sasaran berkurangnya jumlah pasung dari 26 orang menjadi 0 orang per Maret 2020, meningkatnya kesadaran akan pentingnya mengurus ODGJ dan kembalinya ODGJ ketengah masyarakat.
Momen ini, lanjutnya, menjadi motivasi bagi pemerintah Kabupaten Musi Rawas untuk terus melakukan inovasi, dalam rangka mengembagkan kabupaten dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di tahun ini Kabupaten Musi rawas sudah mencatatkan ada 156 inovasi, diantaranya adalah posyandu remaja, desa wisata tematik, peta jitu terkait potensi investasi di Kabupaten Musi Rawas, dan tunggu pirolis dalam rangka mengurangi kebakaran hutan dan lahan dan sebagainya.
“Perlu diketahui untuk tingkat nasional Kabupaten Musi Rawas mendapat peringkat ke-5 dari sekitar 450 kabupaten se Indonesia,” katanya.
Menurutnya peringkat itu sudah luar biasa, karena yang menempati peringkat 4-1 adalah kabupaten yang sudah stabil ada di Pulau Jawa. “Musi Rawas satu-satunya kabupaten di luar Jawa yang bisa sampai di 5 besar,” katanya.
Sementara itu Kepala Balitbang Kabupaten Musi Rawas, H Bambang Hermanto menambahkan, inovasi yang ditonjolkan saat mengikuti ajang Kepala Daerah Inovatif Piala Mendagri 2020 diantaranya bidang kesehatan tentang pencegahan stunting dan ODGJ, bidang pariwisata yakni desa wisata, bidang tata kelola pemeritahan adalah pojok online, bidang pelayanan publik ada Gerpu Genting dan Pos Bindu Ecellent.
Dikesempatan tersebut, Gubernur Sumsel H Herman Deru menuturkan, ajang penghargaan tersebut bahkan bisa menjadi role model untuk digelar di seluruh provinsi di Indonesia. Tujuannya, agar kepala daerah yang telah menciptakan inovasi bisa dihargai.
Herman Deru menjelaskan berbagi inovasi yang telah dihasilkan bisa diadopsi oleh daerah lain. “Saya mengharapkan acara tersebut bisa berkesinambungan dan digelar setiap tahunnya. Penilaiannya juga bisa diperluas. Menyentuh berbagai aspek yang bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Tak hanya itu, Mendagri RI, Tito Karnavian, mengatkan lomba inovasi kepala daerah ini merupakan momentum untuk menghargai prestasi dan inovasi tiap kepala daerah. Karena di tengah era dunia dinamis dan mengglobal seperti saat ini pasca berakhirnya desentralisasi tiap kepala daerah mempunyai kewenangan otonomi daerah yang khusus untuk urusan daerah yang kongruen.
“Spirit dari otonomi daerah yang menggantikan sistem desentralisasi di masa orde baru memberikan peluang yang lebih besar bagi kepala daerah untuk berinovasi dan mengembangkan potensi daerahnya masing-masing,” kata Mendagri, Tito Karnavian.
Kata Tito, inovasi bagian dari entrepreneurship. Dia mempersilakan semua kepala daerah berinovasi di semua bidang. Tapi hendaknya bukan sekedar seremoni. Tapi harus jadi program berkelanjutan. “Apa yang sudah diputuskan oleh juri, termasuk dari Kemendagri, hendaknya bisa memacu daerah lain yang belum sempat dapatkan penghargaan untuk bangkit dan berinovasi membangun daerah,” harapnya.
Untuk para pemenang, Tito memberikan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Dukcapil atau Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM). “Semoga ajang penganugerahan Kepala Daerah Inovatif ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di tahun-tahun mendatang. Saya akan mengupayakan bagi yang juara akan diusulkan mendapatkan dana insentif daerah dari Kementerian Keuangan yang saat ini total ada lebih kurang Rp5 trilyun. Terima kasih Sumeks yang telah mengajak Kemendagri dalam acara ini. Semoga Sumsel lebih maju dan sejahtera,” pungkasnya. (Diskominfo Mura)