MURATARA, MSN – Sejak diangkat Pegawai Negeri Sipil (PNS) 2015 dan ditempatkan di Unit Pelayanan Terpadu Puskesmas Pauh 1 Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musirawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Siti Susamah merasa sedih karena harus terpisah dari keluarga.
Namun demi tugas dan pengabdiannya, mau tidak mau Siti yang berasal dari Desa Babad Toman, Kabupaten Musi Banyuasin ini menanamkan tekad serta keyakinan yang besar agar bisa menjalankan tugasnya dan menerima dimanapun dirinya ditempatkan bertugas.
Dapat dibayangkan, betapa berat dan menderita Siti diawal masa tugasnya. Apalagi saat itu banyak penolakan dan larangan dari keluarganya, mengingat Siti adalah seorang perempuan
“Pertama dulu sedih mas tugas di sini, karena jauh dari orang tua dan keluarga,” Kata Siti dengan haru.
Tapi sekarang, kesedihan Siti mulai sirna ketika dirinya sudah beradaptasi dengan teman sekantornya, dan dia bisa diterima dengan baik oleh masyarakat dan teman sejawatnya. Tak jarang teman-teman satu kantornya menghibur Siti guna menghilangkan kesedihannya.
“Sekarang keluarga saya sudah mendukung pak, walaupun terkadang saya sangat rindu,” katanya.
Untuk melepas rasa rindu, dengan meminta izin, satu bulan sekali Siti mengunjungi keluarganya, terkadang juga suami Siti yang bertugas di Kota Palembang sebagai tenaga pendidik sesekali datang mengunjunginya.
Mungkin wanita berkaca mata ini tidak pernah membayangkan setelah dirinya diterima PNS harus ditempatkan dipedalaman Kabupaten Muratara dan harus terpisah dari keluarganya.
Siti yang menjabat kepala staf TU di Puskesmas Pauh ini yang juga merangkap petugas penyuluhan kesehatan masyarakat aktif melakukan kegiatan di tengah masyarakat, baik itu pelayanan pengobatan langsung pada masyarakat maupun penyuluhan tentang pola hidup sehat.
Meski masyarakat dilingkungan tempatnya bertugas masih kekurangan dalam menerapkan pola hidup sehat, dengan kondisi fasilitas dan infrastrur yang masih minim, Siti berupaya dapat mengubah kebiasan masyarakat yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit.
Dengan jarak tempuh yang cukup jauh serta kondisi jalan yang masih bebatuan, Siti tetap ikhlas mengunjungi masyarakat yang tinggal di pondok rompok, di tengah perkebunan sawit guna mempromosi kesehatan.
“Ini sebenarnya yang harus dilakukan Pak, supaya masyarakat lebih memahami akan pentingnya hidup sehat,” kata Siti. (Amsul)