MUSIRAWAS, MSN – Bupati Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan, H Hendra Gunawan canangkan Gerakan Pengendalian Jamur Akar Putih (Gardal JAP) di Lapangan Desa Marga Tani Kecamatan Jayaloka, 30/10/2018).
Pencanangan Garda JAP itu ditandai dengan melakukan aplikasi fungisida pada tanaman karet yang terserang penyakit JAP (Aplikasi APH) dan penyerahan bantuan kepada kelompok tani.
Dalam kegiatan itu dihariri Direktur Perlindungan Tanaman Kementerian Pertanian, Kepala Dinas Perkebunan Propinsi Sumsel dan Kabupaten Musi Rawas serta delapan kelompok Tani yang tersebar di 3 kecamatan di wilayah kabupaten Musi Rawas.
Dalam sambutannya, Bupati Musi Rawas, H Hendra Gunawan, menyambut baik Gerakan yang dipelopori oleh Kementerian Pertanian melalui Dirjen Perlintan ini.
“Diharakan dengan adanya gerakan ini dapat membantu masyarakat, khususnya dalam penanggulangan penyakit JAP dan meningkatakn produktifitas tanaman karet”, kata Bupati.
Dalam kesempatan itu juga Bupati mengajak seluruh masyarakat, khususnya anggota kelompok tani yang menjadi target gerakan ini dapat bersama-sama untuk menyukseskan gerakan ini dengan tetap mengacu pada semangat kebersamaan dan gotong royong serta ikut mensosialisasikan cara-cara penanggulangan penyakit JAP.
Sementara itu, Dirjen Pelintan Kementerian Pertanian melalui Kasubid Pengendalian OPT Ir Arsiah, M.Sc mengungkapkan, gerakan ini merupakan salah satu upaya pemerintah pusat melalui kementerian perkebunan bersama seluruh pihak untuk membantu petani karet mengendalikan organisme pengganggu tanaman (Aplikasi OPT) melalui gerakan missal pada pusat-pusat serangan OPT, sehingga tidak meluas pada area tanaman lainnya.
“Di Propinsi Sumatera Selatan, Gerakan ini dimulai dari Kabupaten Musi Rawas dengan menargetkan 200 hektar lahan karet yang tersebar di dikelola oleh 8 kelompok tani di 3 kecamatan di Kabupaten Musi Rawas yaitu Kecamatan Jayaloka, Muara Lakitan dan Tuah Negeri”, paparnya.
Dikatakan Arsiah, Jamur akar putih (JAP) atau Rigidoporus lignosus merupakan penyakit yang menyerang pada tanaman karet, sehingga menjadi momok menakutkan pada petani karet. Penyakit ini jika terus dibiarkan akan berakibat fatal pada perkembangan tanaman karet disekitarnya.
“Sebelum penyebaran penyakit ini meluas, harus dilakukan gerakan pengendalian missal secara bersama-sama”, pintanya.
Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Perkebunan Propinsi Sumsel, Ir H Fakhrurozi Raiz, MM dalam sambutanya mengatakan, kegiatan Gerdal JAP ini secara garis besar terdiri dari kegiatan fisik dan non fisik, seperti melakukan sanitasi kebun, aplikasi fungisida dan tricoderma, terus melakukan sosialisasi dan penyuluhan, rencana kerja dan pengadaa bahan dan alat pengendalian JAP.
Fakhrurozi Raiz berharap, melalui gerakan ini dapat menjadikan salah satu momentum untuk kembali menggaungkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotongroyongan yang didorong oleh rasa kemanusian yang tinggi di dalam penanggulangan penyakit JAP.
seusai membuka acara tersebut, Bupati beserta rombongan menuju kesalah satu kebun karet warga yang mulai terserang penyakit JAP dan melakukan penanggulangan dengan menggunakan aplikasi APH, yakni melakukan penyiraman fungisida ke akar pohon yang telah terserang. Pada kesempatan itu juga, Bupati bersama Kelompok tani mendapatkan penjelasan tentang JAP oleh petugas UPTD Dinas Perkebunan Propinsi Sumsel. (Amsul/Adv)