REJANG LEBONG, MSN– Akses Jalan umum Desa Pengambang Kecamatan Sindang Beliti Ulu (SBU), Kabupaten Rejang Lebong, Propinsi Bengkulu, rusak dan berlobang.
Jalan aspal ini terlihat mengelupas sehingga tanah didasar keluar kepermukaan. Selain itu, kerusakan jalan ini membentuk lobang dan digenangi air saat hujan turun. Parahnya lagi, akibat tanah keluar permukaan, jalan jadi licin
Kepala Desa Pengambang Kaylani saat dibincangai mengatakan, jalan yang rusak ini tak kunjung diperbaiki. dari pihak Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Bengkulu.
“Kita sudah beberapa kali melaporkan kerusakan jalan ini ke pihak Propinsi, tapi hingga saat ini belum ada perbaikan”, kata Kepala Desa.
Padahal, lanjutnya, jalan yang rusak ini merupakan akses jalan propinsi yang menghubungkan beberapa Desa di Kecamatan SBU. Kerusakan jalan ini hampir puluhan tahun, namun hingga saat ini belum dilakukan perbaikan”, kata Kaylani.
Diceritakannya, dahulunya kerusakan pada badan jalan ini sangat sedikit, tapi lama kelamaan kerusakan jalan ini semakin parah.
Akibat kerusakan jalan yang membentuk kolam bebek ditengah jalan, banyak pengendara motor yang terbalik saat melintasi, karena jalan jadi licin dan membentuk lobang yang cukup dalam hingga sebetas lutut orang dewasa”, jelasnya.
Lanjut dia, kerusakan jalan di Desanya terdapat tiga titik, yaitu di perbatasan Desa, tengah Desa dan hilir Desa. Padahal, jalan yang rusak ini adalah akses satu satunya penghubung Desa dan Kecamatan”, terangnya.
“Kasihan melihat anak anak yang ada di Desa ini saat akan berangkat ke sekolah SMP, sebab saat melintas jalan yang berlobang dan digenangi air, seragam sekolahnya jadi kotor akibat percikan air”, terangnya.
Sementara itu, warga di Kecamatan SBU, Yanto (40) merasa was was saat melintasi jalan yang rusak dan berlobang ini, sebab saat dirinya melintas, jalan itu licin dan digenangi air. Selain itu kendaraan yang melintas sering kali terjebak dilobang jalan karena tertutup air.
“Kita berharap pemerintah dapat kembali membangun jalan di wilayah SBU ini, kalau dilakukan perehapan saja, kemungkinan tidak akan bertahan lama”, pungkas Yanto. (Mansur)