LUBUKLINGGAU, MSN – Rangkaian kegiatan Pilkada serentak sebentar lagi akan diselenggarakan, baik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Musi Rawas (Mura) maupun Pilkada Musi Rawas Utara (Muratara) yang berada di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.
Sebagai pemuda dan juga Kabid Eksternal Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sumatera Bagian Selatan (Badko Sumbagsel), Syaribudin menghimbau dan mengajak masyarakat Mura dan Muratara agar dapat cerdas dan bijak dalam memilih kepala daerah.
“Seorang pemimpin harus mempunyai etika yang berarti being sensitive to people (peka terhadap orang lain). Dengan kata lain pemimpin adalah seorang humanis”, kata Syarif panggilan akrabnya.
Lanjut Syarif, seorang pemimpin tidak akan melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain terutama masyarakat yang dia pimpin, apalagi sampai mengorbankan orang lain hanya karna kebuasan nafsunya.
Dikatakan, kini masing-masing kandidat sudah berupaya melakukan pencitraan guna mencari massa untuk mendukungnya. Ini saatnya bagi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya untuk memilih calon pemimpin kepala daerah yang arif dan bijaksana, tanpa mau di intervensi apalagi di intimidasi oleh sekelompok orang yang mempunyai kepentingan.
Syarif mengibaratkan memilih pemimpin itu seperti memilih rumah, tentunya tidak bisa sembarangan memilih rumah yang akan dibeli. Rumah itu harus sesuai dengan apa yang ada dalam iklan, harus dalam kondisi yang baik, dan harus diperhatikan serta di rawat oleh pengurus rumah tersebut.
Begitu pula dengan memilih pemimpin dalam Pilkada Serentak nanti, tentunya harus mengenal siapa calon pemimpinnya nanti, mengetahui visi misinya serta janji dalam kampanye yang dilakukan oleh calon pemimpin. Kita juga harus tahu bagaimana cara calon pemimpin memperhatikan rakyatnya.
“Dengan mengetahui siapa calon pemimpin kita, tentu kita akan yakin dan tidak menyesal ketika memilih mereka dalam Pilkada Serentak 2020 nanti”, tegas Syarif.
Syarif menganjurkan untuk memilih pemimpin yang dianggap mampu mengemban amanah secara baik, bukan pemimpin yang hanya pandai berjanji. Tapi yang kita harapkan dan kita butuhkan ialah pemimpin yang banyak aksi positif.
“Bagi setiap masyarakat yang memegang hak suara, agar dapat mencermati dan mempertimbangkan kandidat calon pemimpinnya, pilihlah sesuai kata hatinya masing-masing”, sarannya.
Dalam pesta demokrasi, lanjut Syarif, sukses atau tidaknya suatu penyelenggaraan demokrasi itu berada di tangan Komisioner KPU. Karena KPU adalah Rahimnya demokrasi, yang mana di tangan KPU nanti akan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas sesuai dengan harapan dan pilihan dari rakyat. Karena pelaksanaan Pilkada yang baik akan melahirkan harapan yang lebih baik akan masa depan demokrasi bangsa.
Sebab dalam negara demokrasi, hak memilih dan dipilih adalah salah satu bentuk syarat mutlak yang harus dipenuhi. Pelaksanaan pilkada yang Luber dan Jurdil memerlukan partisipasi aktif masyarakat, dan tidak kalah pentingnya peran dari pada KPU.
“Semoga kita semua bisa bijak menentukan pemimpin masa depan yang akan membawa kemajuan bagi daerah yang kita cintai ini untuk peradaban gemilang yang lebih baik. Jadilah pemilih yang cerdas jangan mudah terbuai dengan janji-janji palsu”, tutup Syarif. (Meychel)