LAMSEL, MSN – Semakin mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2020, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomer urut 3 H Hipni, SE berpasangan dengan Hj Melin Haryani Wijaya, SE, MM semakin gencar-gencar kampanye.
Paslon ber-KTP Lampung Selatan tersebut tak tanggung-tanggung, 56 titik kampanye dilakukan perharinya. Paslon ini semakin gencar bertatap muka secara langsung pada masyarakat, kali ini di empat Kecamatan Kalianda, Natar, Sidomulyo dan Way Sulan. Kamis (26/11/2020).
Kecamatan Kalianda di isi oleh Calon Bupati H Hipni sebanyak 14 titik, Kecamatan Sidomulyo, Ny Yuti Rama Yanti istri dari Hi Hipni, 14 titik dan Kecamatan Natar di isi oleh Wakil Bupati Hj Melin Haryani Wijaya, 14 titik, Kecamatan Way Sulan 14 titik di isi oleh Hi Eki Setyanto suami dari Hj Melin yang juga mantan Wakil Bupati Lampung Selatan priode 2010-2015.
Tak bosan-bosannya Hipni menyampaikan visi misi di setiap kecamatan. Seperti di Kecamatan Kalianda Hipni menyampaikan segelintir Visi-Misi diantaranya program “Lampung Selatan Care,” terkait pelayanan kesehatan.
“Nanti akan kita adakan 17 unit mobil rumah sakit jalan masing masing Kecamatan satu, sehingga dapat menjangkau masyarakat yang memiliki hak pelayanan kesehatan.” tambahnya.
Menurut Hipni yang berpasangan dengan Melin warga Natar itu, setelah turun ke masyarakat dari kecamatan ke kecamatan desa ke desa, hingga rumah kerumah, baik sebelum masa kampanye ataupun saat kampanye di titik ke 150 dari 2000 titik yang kami rencanakan.
“Kami melihat masih banyak sekali layanan dasar masyarakat yang tidak maksimal dirasakan terutama pada layanan Kesehatan, banyak sekali masyarakat yang sakit, jompo tidak mampu berobat, bahkan terputus pengobatannya ditengah jalan dengan alasan biaya,” ucapnya.
Dalam perjalanan dari satu titik ke titik berikutnya, saya manarik kesimpulan besar, bahwa layanan dasar Kesehatan masyarakat tidak bisa di Generalkan soslusinya dengan hanya punya kartu BPJS Kesehatan/ KIS.
“Toh nyatanya dilapangan banyak orang sakit punya BPJS tapi enggan berobat dengan alasan biaya hidup, operasional dan tidak adanya pendampingan bahkan ada masyarakat yang belum tahu cara menggunakan kartu BPJS atau KIS yang mereka miliki,” unjar Pemilik jargon Mari Bangkit
Menurutnya, Program pusat BPJS / KIS harus di kolaborasikan dengan pelayanan humanis banyak elemen untuk memaksimalkan layanan dasar Kesehatan untuk masyarakat, kita sebut saja judul besar dari program ini yaitu “ LAMPUNG SELATAN CARE “
Untuk itu kami bertekad untuk mengutamakan Kemanusiaan diatas birokrasi dan regulasi apapun.
Masyarakat harus bisa berobat walau belum memiliki KIS dan hanya memiliki KTP. Kami akan wujudkan program “ Menjemput Pasien yang Sakit dan Menghantarkan pulang Ketika sehat”, katanya.
Lanjut dia, ini program yang cukup rasional bila semua elemen dapat berkolaborasi, Kita akan siapkan 17 Ambulan GRATIS dengan standard Kesehatan yang memadai yang standby disetiap kecamatan 1 ambulan diluar ambulan Puskesmas kecamatan yang akan mobile berkeliling melakukan pelayanan antar jemput pasien, dan di dukung oleh layanan ambulan yang ada di setiap desa.
“Kami akan siapkan SDM/ tenaga medis perawat dan atau dokter pelayan masyarakat yang bertugas khusus melayani Bersama ambulan tersebut, tentu yang dIluar tugas di Puskesmas. Kita akan kolaborasikan program layanan Kesehatan masyarakat ini Bersama TNI, POLRI melalui Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas serta para relawan-relawan yang bergerak di bidang sosial Kesehatan serta Karang taruna desa, untuk saling menginformasikan dan mendampingi masyarakat yang membutuhkan pelayanan cepat,” paparnya
“Lampung Selatan tidak kekurangan pemuda kreatif dibidang digital, Lampung Selatan tidak kekurangan pemuda yang berjiwa sosial, maka saatnya kita berkolaborasi. Pemerintah akan memfasilitiasi untuk mendigitalisasi dengan basis aplikasi semua layanan dasar masyarakat terutama di Kesehatan, maka tidak ada lagi masayarakat yang tidak bisa berobat. (***)