REJANG LEBONG, MSN – Petani Karet di Desa Durian Mas, Kecamatan Kota Padang, Kabupaten Rejang Lebong, Propinsi Bengkulu, mengeluh, pasalnya harga karet kembali anjlok ke lepel terendah yakni 3.000 per kilogram.
Mengeluhnya masyarakat di Desa Durian Mas ini karena harga getah karet tidak seimbang lagi dengan kebutuhan pokok sehari harinya.
Sebab harga kebutuhan pokok sehari hari, seperti gula pasir saja mencapi 14.000 satu kilo gramnya dan juga harga minyal sayur saja mencapai 12.000 satu kilo gramnya. Tidak setabilnya antara harga kebutuhan pokok dengan mata pencarian masyarakat sehingga membuat masyarakat menjadi resah.
Madin (50), salah satu petani karet di Desa Durian Mas saat di jumpai media ini, Rabu 21 Agustus 2019 mengatakan, untuk kehidupan sehari harinya keluarganya menggantungkam hidup dengan mata pencarian nyarap karet, namun mata pecarian andalan masyarakat ini harganya sangat anjlok .
“Hari ini kita jual ke pemgepul di desa harga perkilonya Rp3.000, getah karet saya saat saat musim kemarau ini sedikit, perharinya hanya 13 Kg,” terangnya.
Dia mengaku, penjualan getah karet dari hasil kebun karet yang dia sadap hari ini cuma Rp39.000. Dengan minimnya uang didapat, dirasa tidak cukup untuk beli beras, dan hanya bisa beli sayur dan bahan dapur saja.
“Untung kita ada lahan sawah yang bisa digarap yang bisa menghasilkan beras,” kata Madin.
Dikatakan, tapi penderitaan kita belum selesai, selain harga getah anjlok, sawah juga sekarang mengalami kekeringan, akibatnya petani sawah di Desa Durian Mas terancam gagal panen.
Saat ini saja padi masyarakat di Desa Durian Mas mayoritas sudah tanam, rata rata umurnya satu bulan lebih dan juga ada yang baru berumur 15 hari tanam, sehingga saat ini padi warga terancam mati akibat kekeringan air,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Durian Mas, Henli Rosa melalui Seketaris Desa, Sari Alamsyah membenarkan aliran irigasi di Desanya mengalami kekeringan dampak musim kemaru.
“Saluran irigasi di desa kita saat ini mengalami kekeringan dampak dari kemaru. Kasihan lihat warga, padi baru ditanam sawah mengalami kekeringan, kita khawatir petani sawah nanti bisa gagal panen,” kata Sari Alamsyah.
Selin itu, pria yang akrab disapa Sarik ini juga membenarkan harga getah karet di desanya lagi anjlok. Diterangkannya, harga getah karet Kelas C Rp3.000, Kelas B Rp4.500 dan Kelas A Rp5.000. Harga ini sudah berlangsung lama,” pungkasnya. (Mansur)