REJANG LEBONG, MSN – Petani karet di Wilayah Lembak, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengeluh, pasalnya harga karet kembali menurun.
Harga karet kelas A sebelumnya Rp6.500,- kini turun menjadi Rp5.500,- perkilogram, harga kelas B Rp5.500 turun menjadi Rp5.000 dan harga kelas C Rp4.000 menjadi Rp3.000 perkilogram.
Salah satu petani karet, Oyon (30) warga Desa Air Apo, Kecamatan Binduriang mengatakan, harga karet saat ini menurun, sementara semua harga kebutuhan pokok naik,” selasa (6/2/2018).
“Bagaimana tidak mengeluh, harga karet perkilogramnya Rp6.500, sedangkan harga beras IR perkilo mencapai 12.000, jadi hampir 2 kg karet kelas A baru dapat 1 kg beras,” keluhnya.
Padahal, beberapa bulan yang lalu harga karet perkilogram sudah ada peningkatan, untuk karet kelas A sudah mencapai 8 hingga 9 ribu, tapi sekarang sudah turun lagi, ” terangnya.
Jika keadaan ini belarut-larut, kami petani karet terancam tidak bisa beli beras,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Reki, warga di Kecamatan Sindang Beliti ilir (SBI), dirinya juga mengeluh dengan turunnya harga karet, sementara harga beras naik.
“Saya berharap, Pemerintah dapat memperhatikan nasib petani karet seperti kami,” katanya penuh harap.
Terpisah, Pemilik gudang karet Carles Mandiri saat dijumpai menjelaskan, turunnya harga karet baru satu minggu ini, untuk karet kelas bagus, harga perkilogramnya turun hingga Rp1.000 hingga Rp1.500 rupiah, sedangkan harga karet kelas B dan C turunnya sangat drastis,” jelas pemilik gudang.
Saat ini, lanjutnya, kita sangat kasihan melihat petani karet, sebab harga karet sudah tidak sebading lagi dengan harga kebutuhan pokok, khusunya harga beras yang mencapai 12 ribu perkgnya. (Mansur)