LUBUKLINGGAU, MSN – Sebanyak kurang lebih 50 guru dan staf Tata Usaha (TU) SMP Negeri 5 Lubuklinggau, memprotes kinerja dan kepemimpinan Kepala Sekolah (Kepsek), SMP Negeri 5 Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Berdasarkan surat terbuka yang di tanda tangani oleh para guru dan staf TU, mereka meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lubuklinggau, agar kiranya hal ini dapat segera diselesaikan, mereka merasa sudah tidak nyaman lagi dalam menjalankan tugasnya dibawah kepemimpinan Kepsek Nurainun.
Di dalam surat juga dijelaskan, hal-hal yang menjadi alasan dan penyebab para guru dan staf TU merasa tidak nyaman, di antaranya, Kepsek Nurainun sering meninggalkan sekolah dengan alasan rapat di dinas, tidak pernah mengontrol kegiatan belajar mengajar saat para guru sedang berada di kelas, dalam bertindak selalu merasa benar tidak pernah mau mendengarkan saran, usulan dan pendapat dari para guru.
Banyaknya honor yang tidak di bayarkan seperti, honor supervisi belajar mengajar, honor pembina perpustakaan, honor pembina kesenian, honor pembina laboratorium, dan honor lainnya. Selain itu, honor PKG (Penilaian Kinerja Guru) yang tidak di bayarkan sehingga guru mengusulkan penilaian angka kredit harus membayar untuk mendapatkan nilai PKG.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 5, Nurainun, saat diwawancarai di halaman sekolah, Sabtu (14/1/2023) menjelaskan, ini semua hanya miss komunikasi dan kemarin tanggal (12/1) pihaknya juga sudah rapat internal sekolah dan sekarang sudah selesai.
“Kemarin kan memang ada wali kelas, 4 bulan kan baru cair, sudah kami rapatkan sudah diselesaikan”, ucapnya.
Menururnya, persolan ini baru kemarin, dan dirinya belum ada panggilan ataupun dihubungi dari pihak Disdikbud. Selain itu pihaknya juga langsung rapat internal, tidak ada orang luar ataupun pihak dinas pendidikan.
Dirinya juga mengatakan, bahwa gaji mereka itu sudah di bayarkan sebelumnya, tapi mungkin mereka tidak mengerti dan mungkin asal tanda tangan saja dengan kebersamaan.
“Itulah, mereka itu neken-neken saja, mereka itu kan tidak ngerti”, kata Nurainun.
Diceritakan, dirinya sudah bertanya, namun mereka menjawab hanya kebersamaan”, terangnya. (Meychel)