MUSI RAWAS, MSN – “Ayo, ini sudah dekat” kata Ariyanto, Kepala Desa Sukamerindu, Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, saat mengantar rombongan awak media ke lokasi kebun cabai di desanya, Sabtu (22/2/2020).
Sekitar sepuluh menit berjalan kaki menempuh jalan tanah merah nan licin dan menanjak melintasi Dusun, tibalah di lokasi hamparan lahan cabai nan luas sejauh mata memandang.
“Terima kasih sudah sudi berkunjung ke desa kami, ya seperti inilah kondisi desa kami,” kata Ariyanto, Kades Sukamerindu.
Dipondok lahan bercocok tanam cabai milik petani, Ariyanto menceritakan, tahun 2012 lalu, desanya mendapat program dari pusat, yakni pengeringan lahan gambut. Setelah itu dia berpikir keras untuk memanfaatkan lahan tersebut agar bisa dimanfaatkan dan bisa menjadi mata pencarian masyarakat di desanya.
“Saya pernah melihat tanaman sekitar delapan batang pohon cabe masyarakat dipematang sawah, tanamannya sangat subur,” terang Ariyanto.
Berawal dari situ, Ariyanto beniat memanfaatkan lahan gambut yang sudah dikeringkan itu dimanfaatkan menjadi lahan pertanian cabai. Sehingga saat dirinya ada rezeki, maka dia mengeluarkan uang untuk memberi modal pada masyarakatnya agar bisa bercocok tanam cabai dilahan tersebut.
Niat baik Kepala Desa tersebut disambut baik oleh masyarakat, sehingga masyarakat memulai membuka lahan dan menanam cabai dilahan tidur yang sudah dibukanya.
Tahun 2016, masyarakat desanya mulai mencoba menanam cabai. Dengan semangat yang tinggi dan jerih payah dilakukan, tanaman itu tumbuh dengan subur dan bisa sampai panen.
“Alhamdulillah bisa sukses dan tanaman cabai berhasil panen. Tahun 2017, masyarakat kembali menanam cabai hingga sekarang,” paparnya.
Dikatakan, hamparan lahan cabe di desanya sekarang sudah mencapai ratusan hektar, diantaranya di dusun 2, dusun 3 dan Bukit Taman Dusun 5.
Saat musim panen, satu hamparan lahan bisa menghasilkan sekitar 9 ton cabai. Hasilnya bisa dipasarkan ke lintas provinsi melalui pengumpul, diantaranya ke Provinsi Bengkulu, Jambi dan Padang serta Kota Lubuklinggau.
Selain cabai, petani juga menaman jagung, buah melon, semangka serta sayur mayur. Kedepan, Kepala Desa berharap pada pemerintah agar bisa membangun akses jalan pertanian di desanya guna memperkecil biaya transpotasi. (Amsul / M Icha MH)