MUSI RAWAS, MSN – Berlimpahnya hasil panen cabai di Desa Sukamana, Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, membuat petani cabai setempat memasarkan hasil panen mereka hingga ke provinsi tetangga seperti Bengkulu, Jambi dan Sumatera Barat.
“Hasil panen cabai keriting petani kita tahun kemarin berlimpah, para pedagang pengumpul memasarkannya hingga ke Bengkulu, Lampung, Jambi, Padang, Muara Enim dan Lahat. Sebab pasar Lubuklinggau tidak mampu menampung hasil panen petani cabai keriting kita,” terang Kepala Desa (Kades) Sukamana, Roma Irama, Sabtu (22/2/2020).
Dikatakan, luas lahan perkebunan cabai di desanya saat ini mencapai 300 hektar. Setiap kali panen, perhektar lahan bisa menghasilkan cabai keriting hingga 3 ton sampai 5 ton persatu kali musim panen.
Diceritakannya, dari mulai musim tanam hingga panen butuh waktu sekitar 3 bulan. Setiap lahan masa panennya mencapai dua bulan, setiap tiga atau empat hari, petani kembali memetik tanaman cabai yang sudah masak.
“Perhektar lahan bisa panen mencapai 30 kali. Pernah ada hasil panen petani mencapai 200 kilo hingga 400 kilo cabai sekali panen,” papar Roma Irama.
Selain cabai, lanjut Roma Irama, petani di desanya juga menanam, semangka, melon dan timun. Dan hasil panen cukup menjanjikan.
“Kemarin petani kita panen timun mencapai 5 ton,” katanya seraya menjelaskan tumpang sari ini sebagai upaya menghemat biaya tanam dan menambah penghasilan petani.
Lanjut dia, Bupati Musi Rawas H. Hendra Gunawan sangat mendukung masyarakat desanya untuk bercocok tanam holtikultura. Kedepan pihaknya akan terus meningkatkan pertanian palawija di desanya dan akan membuka lahan tidur yang belum tergarap, terutama lahan gambut yang luasnya mencapai 200 hektar. (Amsul/M Icha MH)