LUBUKLINGGAU, MSN – Poros Hijau Indonesia (POHI) diharapkan tepat untuk menjadi wadah agar bisa menjaga Sumber Daya Alam (SDA) yang ada tidak bakal hilang dan jangan pernah diganggu.
Hal itu disampaikan Walikota Lubuklinggau, SN. Prana Putra Sohe, melalui asisten II, Nobel Nawawi saat menghadiri acara Dialog Ekologi Kebangsaan yang digelar oleh POHI, bertempat di Meeting Room Hotel Dafam, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Rabu (29/1/2020).
“Sadar atau tidak, pembangunan yang kita lakukan saat ini mempunyai dampak, baik itu terhadap SDA maupun sistem yang lain,” katanya.
Dikatakan, dampak dari infrastruktur itu akan menimbulkan kemacetan, kekumuhan, begitu juga pembangunan perumahan, jadi hal tersebut perlu kita waspadai.
“Inilah forum Poros Hijau yang tepat untuk menangani masalah tersebut,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Poros Hijau Indonesia, Provinsi Sumsel, Chandra Anugrah, merasa sangat bersyukur dengan kegiatan yang telah dilaksanakan hari ini, dan dia berharap akan adanya perubahan untuk kedepan.
“Saya sangat bersyukur karena tugas baru sudah dimulai, dan kita bisa mewujudkan ekologi kebangsaan,” ujarnya.
Dialog Ekologi Kebangsaan dengan tema “Mengawal Perwujudan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam di Sumatera Selatan Yang Berdaulat, Berkeadilan, dan Berkelanjutan” dihadiri langsung oleh IR Suwito, Focal Point Pokja Nasional PPS Anggota TP2PS, Rivani Noor, tenaga ahli mentri KLHK RI hukum konflik agraria dan mediasi.
Selain itu, hadir juga Wakil Bupati Muratara H. Devi Suhartoni, sekaligus deklarator POHI kabupaten Muratara, asisten I Kabupaten Musi Rawas Heriyanto, wakil ketua I DPRD Musi Rawas Firdaus Cik Ola, sekaligus deklarator POHI Musi Rawas.
Selanjutnya, Anggota DPRD kota Lubuklinggau Taufik Siswanto, sekaligus deklarator POHI kota Lubuklinggau, Viktorian Arnoldi inisiator POHI Silampari, Dandim 0406 yang diwakili Danramil, Kapten Infanteri Well Edwar Roni, dan beberapa organisasi. (Amsul)