MUSI RAWAS, MSN – Sekitar dua puluh menit dari pusat kota Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan, terdapat sebuah tempat bagi penikmat keindahan yaitu Taman hiburan Desa Wisata Tematik atau Dewita Edu Park, yang terletak di atas bukit kecil Desa Srimulyo Kecamatan STL Ulu Terawas.
Bagi yang berminat berkunjung tuk sedikit menenangkan jiwa yang penat, bisa mendatangi tempat tersebut mengendarai kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua.
Dalam perjalanan menuju ke lokasi taman tematik di kiri kanan jalan mata kita sudah dimanjakan dengan pemandangan hijaunya hamparan padi bak permadani berdinding bukit-bukit hijau, sesekali kita bakal terkagum sendiri melihat bangau-bangau putih tengah mengulik pematang sawah mencari makan bergerombol acak.
Akses sedikitpun tak terkendala karena jalan menuju Desa Srimulyo sudah beraspal hitam tanda ratanya pembangunan di Kabupaten yang dipimpin H Hendra Gunawan atau H2G tersebut, tak hanya akses, soal keamanan dan kenyamanan pun mendapat perhatian berlebih.
“Ketika di atas, lelah saya hilang,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Musi Rawas, Muhammad Rozak ketika Dia menceritakan keindahan yang disajikan Dewita Edu Park, di ruang kerjanya dengan beberapa orang jurnalis yang sering nongkrong di kantor yang Ia pimpin. Senin, (02/12/2019).
Pria ramah ini kembali bercerita, saat akan diadakan launching Dewita Edu Park oleh Bupati Musi Rawas Minggu, (01/12/2019) dirinya diberitahukan oleh panitia harus mengenakan pakaian adat Jawa, mengingat mayoritas penduduk tempat taman wisata tersebut berasal dari tanah Jawa.
“Kebetulan di depan rumah saya, ada penyewa pakaian adat, jadi saya sewa,” kata M Rozak sambil tertawa.
Sesampai di pintu gerbang taman yang dikelola oleh para pemuda Desa tersebut, rombongan Bupati dan para kepala OPD serta ribuan pengunjung, harus berjalan kaki melalui jalan setapak menuju puncak bukit dimana terdapat spot selfie yang tengah viral di media sosial.
Namun sebelumnya, kata M Rozak, dirinya dan para pengunjung terlebih dahulu membeli koin terbuat dari potongan kayu bulat diameter tiga sentimeter, dengan harga tertentu yang sengaja dibuat pengelola taman tersebut.
“Saya membeli koin sebesar dua ratus ribu rupiah, untuk jajan di atas nanti,” jelasnya karena di lokasi taman tak diberlakukan belanja menggunakan uang cash harus pakai koin milik pengelola.
Dari gerbang yang terbuat dari bambu sampai ke atas bukit, berjalan kaki sejau lebih kurang dua kilometer meniti jalan setapak menanjak, namun oleh pengelola, jalan dibuat berundak di setiap beberapa langkah dibuat landai agar tak terlalu menguras tenaga. Namun kata M Rozak tetap saja lelah, mungkin karena Dia merasa sudah berumur.
“Aku sampe dak sempat negur kawan-kawan wartawan,” M Rozak tertawa menceritakan saking buru-buru menuju tempat istirahat di pinggir jalan karena kelelahan.
Namun ketika sampai di puncak, “Subhanallah, indah nian,” bercerita meyakinkan. View yang disajikan tempat tersebut seluas 360 derajat semua memanjakan mata menghapus lelah. Luasnya areal persawahan yang hijau kembali merefresh pikiran yang ruwet kembali tenang. Nun jauh sepanjang mata memandang dikelilingi bukit hijau berbaris berlapis lengkap dengan gumpalan awan putih seperti ketika kita menggambar pemandangan saat duduk di bangku Sekolah Dasar.
“Memang belum begitu banyak spot selfie buatan yang disajikan, namun view yang dibuat sang pencipta lebih lengkap,” ungkapan kekaguman pria yang dekat semua kalangan ini.
Usai acara launching Dewita Edu Park oleh Bupati H Hendra Gunawan, ribuan pengunjung dihibur oleh kesenian jawa Reog Ponorogo, sembari melihat pemandangan para pengunjung berselfie ria di setiap spot menarik, ada juga yang belanja makanan khas dan cindera mata yang menyajikan banyak pilihan, menggunakan koin kayu yang sudah ditukar uang sebelum naik.
“Jangan takut terik matahari saat di atas, karena udaranya sangat sejuk dan indah, jangan takut capek berjalan mendaki, karena saat diatas semua lelah sirna, cobalah,” ajak M Rozak mengakhiri bincang-bincang santai karena ada tamu dinas yang sedang menunggu. (Amsul)