MURATARA, MSN – Setelah pengambilan berkas formulir pendaftaran calon wakil bupati, kini Syapran Suprano mengembalikan berkas formulir yang sudah diisi sesuai dengan ketentuan tersebut ke kantor Partai Golkar Kabupaten Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan, Jum’at, (25/10/2019).
Syapran Suprano yang juga sebagai Sekretaris AMPI Provinsi dan juga wakil ketua bidang organisasi Karang Taruna provinsi Sumsel ini mengembalikan berkas formulir tersebut membuktikan keseriusan dirinya untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang.
Saat dibincangi, pria yang akrab disapa Syapran ini mengutarakan niat dirinya maju dalam ajang pilkada 2020 karena merasa peduli dan ingin melakukan perubahan dan memajukan Kabupaten Muratara, dan juga dia ingin meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Bumi Berselang Serundingan ini.
“Kunci kemajuan daerah yakni membangun SDM, contohnya negara Malaysia dan Siangapur. Mereka fokus membangun SDM mereka. Dan lihat saat ini, kedua negara itu jauh lebih maju dari negara kita,” ujarnya.
Dikatakan pria yang sangat peduli dengan bidang pendidikan, kesehatan serta pembangunan infrastruktur, dirinya ingin membentuk SDM dimulai dari anak usia dini serta mengalokasikan APBD di daerah ini guna meringankan beban para orang tua di daerah ini.
“Sekarang baru ada puskesmas di kecamatan saja, jika saya maju dan terpilih jadi wakil bupati, kita akan membangun puskesmas di setiap desa agar setiap warga mendapat fasilitas kesehatan yang baik,” janjinya.
Dirinya menilai, selama ini di Muratara belum ada simbol yang melekat, sehingga seiring niatnya ingin maju sebagai calon wakil bupati, dia ingin membangun simbol kota di Kabupaten Muratara, yakni infrastruktur perkantoran terpadu dilahan yang sudah ada dan menyelesaikan gardu induk sebelum masa jabatannya habis jika terpilih nanti.
Hasran Akwa, Sekjen Golkar kepada media mengatakan, setiap kandidat mempunyai peluang untuk diusung pada pilkada nanti, dan hak ini tergantung dari hasil survei yang akan dilakukan pihaknya pada kandidat yang sudah mengembalikan berkas.
“Walaupun kader tapi hasil surveinya tidak bagus, maka tidak bisa kita usung, karena partai Golkar punya keinginan untuk menang pada pilkada nanti,” ujarnya.
Dikatakan, bakal calon yang diusung partai Golkar harus mempunyai komitmen kuat pada partai jika terpilih dalam Pilkada nanti. Makanya ada pernyataan diatas materai, yang isinya bahwa ia bersedia membesarkan partai. Hari ini merupakan terakhir pendaftaran bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati. Dan besok pihaknya akan segera melaksanakan rapat pleno di Provinsi,” pungkasnya. (Amsul)